Ada
begitu banyak sapaan kekerabatan yang biasa diucapkan oleh masyarakat Batak
yang sering kita dengar, tetapi banyak juga orang yang mengklaim dirinya suku
batak tetapi tidak tahu "martutur"(bertutur
sapa).
Kesalahan
dalam sapaan ini bagi masyarakat Batak yang memahami adat dapat mengakibatkan
ketersinggungan dan komunikasi yang tidak baik kepada lawan bicara sehingga
sering muncul ucapan "Naso maradat do ho bah !".
Oleh
sebab itu masyarakat Batak wajib memahaminya, berikut ini ada beberapa tutur
sapa yang sering diucapkan semoga berguna :
1.
Ale-ale
= teman akrab, bisa saja berbeda marga
2.
Amang Naposo =
anak (lk) abang/adik dari hula-hula kita
3.
Amang/
damang/ damang parsinuan =ayah, bapak, sapaan umum menghormati kaum laki-laki
4.
Amangbao
= suami dari adik/ kakak (pr) (eda) suami kita
5.
Amangboru
= suami kakak atau adik perempuan dari ayah
6.
Amangtua
mangulaki = kakek ayah
7.
Amangtua
= abang dari ayah, suami dari kakak ibu, suami dari pariban ayah yang lebih tua
8.
Amanguda
= adik laki-laki dari ayah, suami dari adik ibu, suami dari pariban ayah yang
lebih muda
9.
Amanta/
amanta raja = kaum laki-laki yang biasa dipanggil pada sebuah acara adat
10. Ampara = sapaan umum buat yang
se-marga, marhaha-maranggi (abang-adik) untuk yang laki-laki
11. Anakboru = perempuan yang masih
gadis atau belum menikah
12. Anggi doli = suami dari anggiboru.
Adik (lk) sudah kawin.
13. Anggi = adik kita (lk), adik (pr)
boru tulang
14. Anggiboru = isteri adik kita yang
laki-laki, istri dari adik yang satu marga
15. Angkang boru = isteri abang satu
marga
16. Angkang doli = abang, laki-laki yang
lebih tua dari kita yang sudah menikah dan satu marga sesuai tarombo / silsilah
17. Angkangboru mangulaki = namboru ayah
dari seorang perempuan
18. Bere = semua anak (lk / pr) dari
adik/kakak perempuan
19. Bona niari = tulang dari kakek
20. Bonaniari binsar = tulang dari ayah
kakek
21. Bonatulang = tulang dari ayah
22. Boru diampuan = keturunan dari
namboru ayah
23. Boru = anak kandung perempuan, semua
pihak keluarga dari saudara perempuan
24. Borutubu = semua menantu (lk) /
isteri dari satu ompung
25. Dahahang (baoa/ boru) = abang kita
atau isterinya
26. Dainang = ibu, sebutan kasih sayang
anak kepada ibu, digunakan juga oleh ayah kepada anak perempuannya
27. Dakdanak = anak laki-laki atau
perempuan yang masih kecil
28. Damang = ayah, bapak, sebutan kasih
sayang dari anak kepada ayah, digunakan juga oleh ibu kepada anaknya sendiri
29. Dolidoli = laki-laki yang masih
lajang atau belum menikah
30. Dongan sahuta = kekerabatan akrab
karena tinggal dalam satu kampung
31. Dongansapadan = dianggap semarga
karena diikat oleh janji atau ikrar
32. Dongantubu = abang/ adik satu marga
33. Eda = kakak atau adik ipar antar
perempuan, sapaan awal antara sesama wanita
34. Haha = abang laki-laki
35. Hahadoli = sebutan isteri terhadap
abang (kandung) suaminya, abang dari urutan marga
36. Hela = suami anak perempuan kita,
menantu laki-laki, bisa juga sebutan untuk suami dari anak perempuan kita yang
se-marga dan setarap menurut silsilah marga
37. Hula-hula = keluarga abang/adik (lk)
dari isteri
38. Ibebere = keluarga anak (lk/pr) dari
pihak perempuan
39. Inang simatua = ibu mertua
40. Inangbao = isteri dari adik/ abang
(lk) istri kita
41. Inangnaposo = isteri dari
amangnaposo
42. Inangtua mangulaki = nenek ayah
43. Inangtua = isteri dari abang ayah,
ada juga inangtua marpariban
44. Inanguda = isteri dari adik ayah,
ada juga inanguda marpariban
45. Inanta/ inanta soripada = sebutan
penghormatan bagi wanita sudah menikah, kaum ibu yang lebih dihormati dalam
acara adat
46. Ito, iboto = kakak atau adik
perempuan satu marga, sapaan awal dari laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya,
panggilan kita kepada anak perempuan dari namboru
47. Lae = tutur sapa anak laki-laki
tulang dengan kita (lk) maupun sebaliknya, tutur sapa awal perkenalan antara
dua laki-laki, suami dari kakak atau adik kita sendiri (lk), anak laki-laki
dari namboru kita (lk)
48. Maen = anak-gadis dari hula-hula
kita
49. Namboru = kakak atau adik ayah kita
yang sudah menikah maupun belum
50. Nantulang = isteri dari tulang kita,
mertua dari adik kita yang perempuan
51. Nini = sebutan untuk anak dari cucu
laki-laki
52. Nono = sebutan untuk anak dari cucu
perempuan
53. Ompung boru = nenek, orang tua
perempuan dari ayah kita
54. Ompung doli = kakek, orang tua
laki-laki dari ayah kita
55. Ompungbao = kakek/nenek dari ibu
kita, orangtua dari ibu kandung kita
56. Ondok-ondok = cucu dari cucu
laki-laki
57. Pahompu = sebutan untuk semua cucu,
anak - anak dari semua anak kita
58. Pamarai = abang atau adik dari suhut
utama, orang kedua
59. Paramaan = anak (lk) dari hula-hula
60. Pariban = semua anak perempuan dari
pihak tulang kita, abang-adik karena isteri juga kakak-beradik, anak perempuan
yang sudah menikah dari pariban mertua perempuan
61. Parumaen = mantu perempuan, isteri
dari anak
62. Rorobot, tulangrorobot = tulang
isteri (bukan narobot)
63. Simatua boru = mertua perempuan, ibu
dari istri
64. Simatua doli = mertua laki-laki,
ayah/ bapak dari istri
65. Simolohon / simandokhon = iboto,
kakak atau adik laki-laki
66. Suhut = pemilik hajatan kelompok
orang yang membuat acara adat
67. Tulang = abang atau adik dari ibu,
mertua dari adik kita yang laki-laki
68. Tulang naposo = paraman yang sudah
menikah
69. Tulang Ni Hela = tulang dari
pengantin laki-laki
70. Tunggane boru, inang siadopan,
pardijabunami, = isteri
71. Tunggane doli, amang siadopan,
amanta jabunami = suami
72. Tunggane = semua abang dan adik (lk)
dari isteri kita, semua anak laki-laki dari tulang
0 komentar:
Posting Komentar